KitaSatu.com - Dalam istilah fikih islam, Shalat gerhana disebut Shalat Kusuf (ŲµŁŁŲ§ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ) atau Shalat Khusuf (ŲµŁŁŲ§ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲ®ŁŲ³ŁŁŁŁŁ). Kusuf dan Khusuf keduanya bermakna sama yaitu gerhana. Namun secara bahasa, orang Arab sering menggunakan Kusuf untuk gerhana matahari sementara istilah Khusuf digunakan untuk gerhana bulan (lihat kitab An-Nihayah Fi Ghoribi Al-Hadits Wa Al-Atsar). Pembedaan ini tidak bersifat mengikat dan kaku. Orang boleh menggunakan Kusuf untuk matahari dan Khusuf untuk bulan sebagaimana Khusuf boleh dipakai untuk matahari dan Kusuf untuk bulan. Hadis dalam Shahih Bukhari sendiri memakai kata Khusuf untuk menyebut gerhana matahari.
![]() |
Tata Cara Shalat Gerhana Matahari |
Hukum Shalat gerhana
Hukum Shalat gerhana adalah Sunnah Muakkad tanpa membedakan apakah gerhana matahari maupun gerhana bulan, dalam kondisi safar maupun Muqim. Adapun pendapat yang menyatakan bahwa Shalat gerhana hanya disunnahkan untuk gerhana matahari sementara gerhana bulan tidak dengan beralasan Nabi SAW tidak pernah Shalat gerhana bulan, maka pendapat ini tertolak oleh Hadis berikut:
ŲµŲŁŲ Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł (4/ 186)Ų¹Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲŗŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŲØŁŁŁ Ų“ŁŲ¹ŁŲØŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŁŁŁ Ł Ł ŁŲ§ŲŖŁ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų§ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ ŁŲ±Ł Ų¢ŁŁŲŖŁŲ§ŁŁ Ł ŁŁŁ Ų¢ŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ Ų±ŁŲ£ŁŁŁŲŖŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲ§ŲÆŁŲ¹ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¬ŁŁŁŁŁ
āDari Al-Mughiroh Bin Syuābah beliau berkata; Matahari mengalami gerhana di hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah SAW). Maka orang-orang berkata; Dia (matahari) mengalami gerhana karena kematian Ibrahim. Maka Rasulullah SAW bersabda; Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat di antara ayat-ayat Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihatnya, maka berdoalah, dan Shalatlah sampai terang (normal) kembaliā (H.R.Bukhari).
Hadis di atas jelas menyebut gerhana matahari dan bulan. Perintah untuk Shalat gerhana tidak dikhususkan untuk gerhana matahari. Karena itu sunnahnya Shalat gerhana berlaku untuk gerhana matahari sekaligus gerhana bulan. Diriwayatkan, Ibnu Abbas Shalat gerhana bulan di Bashroh mengimami penduduknya dan mengatakan bahwa beliau melihat Rasulullah SAW melakukannya.
Untuk gempa, gunung meletus, banjir, angin kencang dan tanda-tanda alam yang lain, maka tidak disyariatkan Shalat karena Nash yang ada hanya untuk gerhana. Tanda-tanda alam yang lain tidak bisa diqiyaskan karena tidak ada Qiyas dalam ibadah.
Sunnah Berjamaah
Shalat gerhana sunnah dilakukan secara berjamaah. Dalilnya adalah Hadis berikut:
ŲµŲŁŲ Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł (4/ 163)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł Ų²ŁŁŁŲ¬Ł Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ Ų®ŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŁ ŲŁŁŁŲ§Ų©Ł Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ ŁŁŲµŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŁŁ
āDari Aisyah istri Nabi SAW bahwasanya beliau berkata; Matahari mengalami gerhana pada masa hidup Nabi SAW. Maka beliau keluar menuju masjid lalu membariskan orang-orang dibelakang beliau ā (H.R.Bukhari)
Lafadz āŁŁŲµŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŁŁā (lalu membariskan orang-orang dibelakang beliau) menunjukkan Nabi SAW membariskan kaum Muslimin dibelakangnya untuk membuat Shof Jamaah. Karena itu Hadis ini menjadi Dalil kesunnahannya. Namun Shalat Munfarid (sendirian) juga sah. Dasarnya adalah perintah mutlak dari Nabi SAW yang memerintahkan Shalat gerhana pada Hadis sebelumnya, yaitu lafadz āŁŁŲµŁŁŁŁŁŲ§ā (Shalatlah kalian). Perintah āShalatlah kalianā ini bersifat mutlak, bisa dilakukan berjamaah sebagaimana bisa dilakukan sendirian. Muslim yang melakukannya secara berjamaah berarti telah melaksanakan Hadis tersebut sebagaimana muslim yang melakukannya Munfarid juga telah melaksanakan Hadis tersebut.
Keikutsertaan Wanita dalam Shalat Gerhana
Wanita diizinkan ikut Shalat gerhana, karena Aisyah dan Asma ikut Shalat gerhana saat Rasulullah SAW menyelenggarakan Shalat gerhana.
ŲµŲŁŲ Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł (4/ 453)Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲ³ŁŁ ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ ŲÆŁŲ®ŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł Ų±ŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲµŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¦ŁŁ ŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŁŁŲ§Ł Ł ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ Ł ŁŲ§ Ų“ŁŲ£ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŲ§Ų±ŁŲŖŁ ŲØŁŲ±ŁŲ£ŁŲ³ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų¢ŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ ŲØŁŲ±ŁŲ£ŁŲ³ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ Ł
āDari Asmaā beliau berkata; Aku masuk menemui Aisyah sementara dia sedang Shalat sambil berdiri dan orang-orang juga berdiri. Maka aku bertanya āOrang-orang kenapa?ā Maka Aisyah memberi isyarat dengan kepalanya ke arah langit (menunjukkan bahwa terjadi gerhana matahari). Maka aku bertanya; ayat?maka dia menjawab dengan isyarat kepalanya; yaā (H.R.Bukhari)
Waktu pelaksanaan
Awal waktu saat Shalat gerhana mulai diizinkan adalah ketika gerhana mulai terjadi. Pada saat itu Shalat gerhana sudah boleh dilakukan. Jika pelaksanaannya sebelum terjadi gerhana, lalu ditengah-tengah Shalat, baru gerhananya terjadi maka shalatnya tidak sah karena Shalat tersebut dilakukan sebelum masuk waktu. Hal ini sama dengan orang yang Shalat Dhuhur jam 10 pagi atau Shalat ashar jam 13.00. Akhir waktunya ditandai ketika matahari/bulan kembali normal. Dalam rentang waktu tersebut Shalat gerhana sah dilakukan. Seorang muslim bisa memilih di awal waktu, ditengahnya atau di akhir. Jika dia Shalat di akhir waktu, lalu ditengah Shalat gerhana sudah lenyap, maka Shalatnya tetap disempurnakan dan dihitung sah, karena dia telah mengawali Shalat pada waktunya. Dalil yang menunjukkan waktu pelaksanaan Shalat gerhana dimulai saat gerhana dan habis saat gerhana lenyap adalah Hadis sebelumnya yaitu:
ŲµŲŁŲ Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł (4/ 186)Ų¹Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲŗŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŲØŁŁŁ Ų“ŁŲ¹ŁŲØŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŁŁŁ Ł Ł ŁŲ§ŲŖŁ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų§ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ ŁŲ±Ł Ų¢ŁŁŲŖŁŲ§ŁŁ Ł ŁŁŁ Ų¢ŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ Ų±ŁŲ£ŁŁŁŲŖŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲ§ŲÆŁŲ¹ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¬ŁŁŁŁŁ
āDari Al-Mughiroh Bin Syuābah beliau berkata; Matahari mengalami gerhana di hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah SAW). Maka orang-orang berkata; Dia (matahari) mengalami gerhana karena kematian Ibrahim. Maka Rasulullah SAW bersabda; Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat di antara ayat-ayat Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihatnya, maka berdoalah, dan Shalatlah sampai terang (normal) kembaliā (H.R.Bukhari)
Lafadz āŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ Ų±ŁŲ£ŁŁŁŲŖŁŁ
ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ā (Jika kalian melihatnya) menunjukkan awal waktu karena pada saat terjadi gerhana, baru Shalat disyariatkan, sementara lafadz āŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¬ŁŁŁŁŁā( sampai terang (normal) kembali) menunjukkan akhir waktu karena diawali Harf āhattaā yang menunjukkan batas tujuan akhir.
Jika gerhana berbenturan dengan Shalat yang lain, misalnya Shalat Jumat, Shalat Ied, Shalat Istsqo dll, maka yang didahulukan adalah yang paling wajib, dan yang lebih kuat kesunnahannya.
Jika gerhana terjadi pada waktu yang dilarang untuk Shalat, misalnya terjadi sesudah Ashar, atau sesudah Shubuh, atau saat matahari tepat di atas kepala, maka Shalat gerhana tidak disyariatkan. Karena waktu-waktu yang dilarang dipakai untuk Shalat bersifat umum untuk semua Shalat termasuk Shalat gerhana.
Tempat Pelaksanaan
Disunnahkan Shalat gerhana dilakukan di Masjid karena Rasulullah SAW melakukannya di Masjid. Kesunnahan ini tidak membedakan apakah Shalat gerhananya dilakukan berjamaah ataukah Munfarid.
ŲµŲŁŲ Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł (4/ 163)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł Ų²ŁŁŁŲ¬Ł Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ Ų®ŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŁ ŲŁŁŁŲ§Ų©Ł Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ ŁŁŲµŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŁŁ
āDari Aisyah istri Nabi SAW bahwasanya beliau berkata; Matahari mengalami gerhana pada masa hidup Nabi SAW. Maka beliau keluar menuju masjid lalu membariskan orang-orang di belakang beliau ā (H.R.Bukhari).
Jika dilakukan tidak di masjid misalnya di rumah, lapangan, halaman dll, maka tetap sah karena masjid bukan syarat keabsahannya.
Adzan dan Iqomat
Tidak disyariatkan Adzan dan Iqomat untuk mengawali Shalat gerhana tetapi cukup menyerukan Ų§ŁŲµŁŁŁŲ§ŁŲ©Ł Ų¬ŁŲ§Ł
ŁŲ¹ŁŲ©Ł Dasarnya adalah Hadis berikut:
ŲµŲŁŲ Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł ā Ł ŁŁŲ² (4/ 256Ų ŲØŲŖŲ±ŁŁŁ Ų§ŁŲ“Ų§Ł ŁŲ© Ų¢ŁŁŲ§)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŲ±ŁŁ ā Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ ā ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲÆŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ā ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ ā ŁŁŁŲÆŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŲ§ŁŲ©Ł Ų¬ŁŲ§Ł ŁŲ¹ŁŲ©Ł
āDari Abdullah bin āAmr beliau berkata; Tatkala matahari mengalami gerhana di masa Rasulullah SAW maka diumumkan āAssholata Jamiāahā (H.R.Bukhari)
Jumlah Rokaat
Jumlah Rokaat Shalat gerhana adalah dua. Dasarnya akan difahami dari sejumlah Hadis yang akan disebutkan di bawah.
Tatacara Pelaksanaan
Untuk memudahkan dalam memahami, tatacara pelaksanaan Shalat gerhana akan dijelaskan dalam bentuk urutan sebagai berikut;
1. Niat. Cukup menyengaja dalam hati, tidak harus dilafalkan.
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah. Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih. Doa iftitah dibaca pelan
4. Membaca Taāawudz. Taāawudz juga dibaca dengan pelan
5. Membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras
6. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqoroh atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqoroh, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.
7. Rukuā. Rukuā dilakukan dengan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
8. Iātidal. Pada saat ini, bacaan Tasmiā (Ų³ŁŁ
ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŲÆŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ) Dilafalkan
9. Membaca Al-Fatihah kedua. Selesai membaca Tasmiā tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali. Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada Shalat biasa setelah Iātidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah Iātidal berdiri lagi untuk membaca.
10. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.
11. Rukuā. Rukuā dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
12. Iātidal. Pada saat ini, bacaan Tasmiā (Ų³ŁŁ
ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŲÆŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ) Dilafalkan
13. Sujud. Setelah Iātidal dan membaca Tasmiā , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa
14. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rokaat yang kedua. Pada Rokaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rokaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek. Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu Iātidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu Iātidal. Sebagaimana dalam Rokaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.
15. Sujud. Setelah Iātidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud. Sujud pada Rokaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rokaat pertama
16. Salam
Dalil dari urutan ini adalah Hadis berikut yang didukung dan diperjelas dengan Hadis-Hadis yang lainnya:
ŲµŲŁŲ Ł Ų³ŁŁ (4/ 443)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł Ų²ŁŁŁŲ¬Ł Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ Ų®ŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŁ ŲŁŁŁŲ§Ų©Ł Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬Ł Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŲ§Ł Ł ŁŁŁŁŲØŁŁŲ±Ł ŁŁŲµŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲ£Ł Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŲ©Ł Ų·ŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų«ŁŁ ŁŁ ŁŁŲØŁŁŲ±Ł ŁŁŲ±ŁŁŁŲ¹Ł Ų±ŁŁŁŁŲ¹ŁŲ§ Ų·ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų«ŁŁ ŁŁ Ų±ŁŁŁŲ¹Ł Ų±ŁŲ£ŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų³ŁŁ ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŲŁŁ ŁŲÆŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ Ų«ŁŁ ŁŁ ŁŁŲ§Ł Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲ£Ł ŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŲ©Ł Ų·ŁŁŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁ Ų«ŁŁ ŁŁ ŁŁŲØŁŁŲ±Ł ŁŁŲ±ŁŁŁŲ¹Ł Ų±ŁŁŁŁŲ¹ŁŲ§ Ų·ŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁ Ų«ŁŁ ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų³ŁŁ ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŲŁŁ ŁŲÆŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ Ų«ŁŁ ŁŁ Ų³ŁŲ¬ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł Ų£ŁŲØŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŲ§ŁŁŲ±Ł Ų«ŁŁ ŁŁ Ų³ŁŲ¬ŁŲÆŁ Ų«ŁŁ ŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŁŁŲ¹ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŲ®ŁŲ±ŁŁ Ł ŁŲ«ŁŁŁ Ų°ŁŁŁŁŁ ŲŁŲŖŁŁŁ Ų§Ų³ŁŲŖŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŲ±ŁŲØŁŲ¹Ł Ų±ŁŁŁŲ¹ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲØŁŲ¹Ł Ų³ŁŲ¬ŁŲÆŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŲØŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŲµŁŲ±ŁŁŁ
āDari Aisyah istri Nabi SAW beliau berkata; Matahari mengalami gerhana pada masa hidupnya Rasulullah SAW . Maka beliau keluar menuju masjid kemudian berdiri lalu bertakbir sementara orang-orang berbaris di belakang beliau. Kemudian Rasulullah SAW membaca (bacaan) lama. Lalu bertakbir, lalu Rukuk lama. Kemudian beliau mengangkat kepalanya lalu mengucapkan Ų³ŁŁ
ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŲÆŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ. Lalu beliau berdiri kemudian membaca dengan panjang tetapi lebih pendek darpada bacaan yang pertama. Kemudian beliau bertakbir lalu Rukuk dengan lama tetapi lebih pendek daripada Rukuknya yang pertama. Kemudian berkata Ų³ŁŁ
ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŲÆŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ kemudian bersujud. Kemudian beliau melakukan hal itu pada Rokaat yang lain (yang kedua) hingga beliau menggenapi empat Rukuk dan empat Sujud. Dan matahari telah menjadi terang (normal) sebelum beliau selesai. (H.R.Muslim)
ŲµŲŁŲ Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł (16/ 202)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŁŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų®ŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲÆŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲµŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ł ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§Ł Ł ŁŁŁŁŲ§Ł ŁŲ§ Ų·ŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŁŁŁŲ§ Ł ŁŁŁ Ų³ŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł
Dari Abdullah Bin Abbas bahwasanya beliau berkata; Matahari mengalami gerhana pada masa Rasulullah SAW . Maka Rasulullah SAW Shalat bersama orang-orang, lalu beliau berdiri lama sekitar (membaca) surat Al-Baqorohā (H.R.Bukhari)
Tentang ketentuan Al-Fatihah dan surat dibaca dengan Jahr (keras) maka Dalilnya adalah Hadis berikut:
ŲµŲŁŲ Ł Ų³ŁŁ (4/ 445)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų¬ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁ ŲµŁŁŁŲ§Ų©Ł Ų§ŁŁŲ®ŁŲ³ŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŲŖŁŁŁ
āDari Aisyah bahwasanya Nabi SAW mengeraskan bacaannya pada saat Shalat gerhanaā (H.R.Muslim)
Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŲ³Ų§Ų¦Ł ā Ł ŁŁŲ² (5/ 423Ų ŲØŲŖŲ±ŁŁŁ Ų§ŁŲ“Ų§Ł ŁŲ© Ų¢ŁŁŲ§)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ -ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ - Ų£ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲ±ŁŲØŁŲ¹Ł Ų±ŁŁŁŲ¹ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŁ Ų£ŁŲ±ŁŲØŁŲ¹Ł Ų³ŁŲ¬ŁŲÆŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ¬ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų±ŁŁŁŲ¹Ł Ų±ŁŲ£ŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ā« Ų³ŁŁ ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŲŁŁ ŁŲÆŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ Ā».
āDari Aisyah dari Rasulullah SAW bahwasanya beliau Shalat empat kali Rukuk dalam empat kali Sujud dan membaca dengan keras bacaannya. Setiap beliau mengangkat kepalanya beliau mengucapkan Ų³ŁŁ
ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŲÆŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ (H.R.An-Nasai)
Adapun riwayat yang mengesankan bahwa Rasulullah SAW tidak membaca dengan keras, misalnya riwayat berikut:
Ų³ŁŁ Ų£ŲØŁ ŲÆŲ§ŁŲÆ (3/ 415)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲÆŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬Ł Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲµŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŁŁŲ§Ł Ł ŁŁŲŁŲ²ŁŲ±ŁŲŖŁ ŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ£ŁŁŁŲŖŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ£Ł ŲØŁŲ³ŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł
āDari Aisyah beliau berkata; Matahari mengalami gerhana di masa Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW keluar Shalat mengimami orang-orang, lalu beliau berdiri. Aku memperkirakan bacaan beliau, kukira beliau membaca surat Al-Baqoroh (H.R.Abu Dawud)
Ų³ŁŁ Ų§ŁŲŖŲ±Ł Ų°Ł (2/ 422)Ų¹ŁŁŁ Ų³ŁŁ ŁŲ±ŁŲ©Ł ŲØŁŁŁ Ų¬ŁŁŁŲÆŁŲØŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŁ ŁŲ¹Ł ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŲŖŁŲ§
āDari Samuroh bin Jundab beliau berkata; Rasulullah SAW mengimami kami dalam Shalat gerhana yang mana kami tidak mendengar suara beliau (H.R. At-Tirmidzi)
Maka maknanya adalah; Aisyah tidak mendengar bacaan Nabi SAW dengan jelas karena posisi beliau berada di bagian belakang. Demikian pula Samuroh, bisa difahami bahwa beliau berada di Shof bagian paling belakang sehingga tidak mendengar suara Nabi SAW. Namun Nabi SAW tetap membaca dengan keras meskipun akhirnya tidak semua Jamaah sanggup mendengar bacaan beliau.
Rukuk dalam Shalat Gerhana Bisa Ditambah
Dalam deskripsi tatacara yang dijelaskan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa tiap Rokaat dilakukan dua kali Rukuk. Jumlah ini bisa ditambah sehingga tiap Rokaat diizinkan melakukan Rukuk tiga kali atau empat kali. Ketentuan ini didasarkan pada Hadis berikut:
ŲµŲŁŲ Ł Ų³ŁŁ (4/ 448)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŲµŁŁŁŁŁ Ų³ŁŲŖŁŁ Ų±ŁŁŁŲ¹ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲØŁŲ¹Ł Ų³ŁŲ¬ŁŲÆŁŲ§ŲŖŁ
āDari Aisyah bahwasanya Nabi SAW Shalat enam kali Rukuk dan empat kali Sujudā (H.R.Muslim)
Enam kali Rukuk dalam dua Rokaat bermakna tiap Rokaat dilakukan tiga kali Rukuk.
ŲµŲŁŲ Ł Ų³ŁŁ (4/ 459)Ų¹ŁŁŁ Ų§ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲ§ŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŲŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł Ų«ŁŁ ŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŁŁŲ¹ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŁ Ų£ŁŲ±ŁŲØŁŲ¹Ł Ų³ŁŲ¬ŁŲÆŁŲ§ŲŖŁ
āDari Ibnu Abbas beliau berkata; Ketika matahari mengalami gerhana, Rasulullah SAW Shalat delapan kali Rukuk dalam empat kali Sujud (H.R.Muslim)
Delapan kali Rukuk dalam dua Rokaat bermakna tiap Rokaat dilakukan empat kali Rukuk.
Khutbah Shalat Kusuf
Disunnahkan setelah selesai Shalat Kusuf, Imam melakukan khutbah. Dasarnya adalah Hadis berikut:
ŲµŲŁŲ Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł (4/ 159)Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ ā¦ Ų«ŁŁ ŁŁ Ų§ŁŁŲµŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŲ®ŁŲ·ŁŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ«ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ų«ŁŁ ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ ŁŲ³Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ ŁŲ±Ł Ų¢ŁŁŲŖŁŲ§ŁŁ Ł ŁŁŁ Ų¢ŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲ®ŁŲ³ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ Ų±ŁŲ£ŁŁŁŲŖŁŁ Ł Ų°ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŲÆŁŲ¹ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲØŁŁŲ±ŁŁŲ§ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲµŁŲÆŁŁŁŁŁŲ§ Ų«ŁŁ ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁ ŁŁŲ©Ł Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ Ł ŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁ Ų£ŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŲŖŁŲ²ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁ ŁŁŲ©Ł Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ Ų£ŁŲ¹ŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ¶ŁŲŁŁŁŲŖŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŲØŁŁŁŁŁŲŖŁŁ Ł ŁŁŲ«ŁŁŲ±ŁŲ§
āDari Aisyah bahwasanya beliau berkata:ā¦. Kemudian beliau berpaling sementara matahari telah menjadi terang (normal). Maka beliau berkhutbah di hadapan orang-orang. Beliau memuji Allah dan menyanjungnya kemudian berkata; Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat di antara ayat-ayat Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang atau hidupnya.
Jika kalian melihat hal itu, maka berdoalah kepada Allah, Shalatlah dan bershodaqohlah. Kemudian beliau bersabda; Wahai ummat Muhammad. Tidak ada seseorang yang lebih pencemburu daripada Allah ketika (melihat) hamba laki-lakinya berzina atau hamba perempuannya berzina. Wahai ummat muhammad, demi Allah seandainya kalian mengetahui apa yang kuketahui pastilah kalian sedikit tertawa dan banyak menangisā (H.R.Bukhari).
Khutbah yang dilakukan cukup satu kali, tidak perlu dua kali dengan mengqiyaskan pada khutbah Jumāat. Jumlah khutbah cukup sekali karena dhohir Hadis di atas memang hanya sekali. Lagipula, dalam urusan ibadah tidak boleh ada Qiyas.
Amalan Sunnah Saat Gerhana
Selain Shalat, amalan lain yang disyariatkan saat terjadi gerhana adalah berdoa, dzikir, istighfar, shodaqoh, membebaskan budak dan semua amal-amal Taqorrub lainnya. Dasarnya adalah riwayat berikut:
ŲµŲŁŲ Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł (4/ 184)Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ Ł ŁŁŲ³ŁŁ ā¦ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ Ų±ŁŲ£ŁŁŁŲŖŁŁ Ł Ų“ŁŁŁŲ¦ŁŲ§ Ł ŁŁŁ Ų°ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ²ŁŲ¹ŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁ Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŲÆŁŲ¹ŁŲ§Ų¦ŁŁŁ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ§Ų±ŁŁŁ
āDari Abu Musa:ā¦.Jika kalian melihat hal itu maka bersegeralah dengan gentar untuk mengingatnya, berdoa kepadanya dan meminta ampun kepadanyaā (H.R.Bukhari)
Ł Ų³ŁŲÆ Ų£ŲØŁ Ų¹ŁŲ§ŁŲ© (2/ 106)Ų¹Ł Ų£Ų³Ł Ų§Ų” ŁŲ§ŁŲŖ Ų„Ł ŁŁŲ§ ŁŁŲ¤Ł Ų± ŲØŲ§ŁŲ¹ŲŖŁ Ų¹ŁŲÆ Ų§ŁŲ®Ų³ŁŁ
āDari Asmaā beliau berkata; Kami diperintahkan membebaskan (budak) pada saat gerhanaā (H.R.Abu āAwanah).
By : Muhammad Muafa
Comments
Post a Comment