Skip to main content

Tata Cara Shalat Gerhana Matahari

KitaSatu.com - Dalam istilah fikih islam, Shalat gerhana disebut Shalat Kusuf (ŲµŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲ³ŁŁˆŁ’ŁŁ) atau Shalat Khusuf (ŲµŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©Ł Ų§Ł’Ł„Ų®ŁŲ³ŁŁˆŁ’ŁŁ). Kusuf dan Khusuf keduanya bermakna sama yaitu gerhana. Namun secara bahasa, orang Arab sering menggunakan Kusuf untuk gerhana matahari sementara istilah Khusuf digunakan untuk gerhana bulan (lihat kitab An-Nihayah Fi Ghoribi Al-Hadits Wa Al-Atsar). Pembedaan ini tidak bersifat mengikat dan kaku. Orang boleh menggunakan Kusuf untuk matahari dan Khusuf untuk bulan sebagaimana Khusuf boleh dipakai untuk matahari dan Kusuf untuk bulan. Hadis dalam Shahih Bukhari sendiri memakai kata Khusuf untuk menyebut gerhana matahari.
Tata Cara Shalat Gerhana Matahari
Hukum Shalat gerhana
Hukum Shalat gerhana adalah Sunnah Muakkad tanpa membedakan apakah gerhana matahari maupun gerhana bulan, dalam kondisi safar maupun Muqim. Adapun pendapat yang menyatakan bahwa Shalat gerhana hanya disunnahkan untuk gerhana matahari sementara gerhana bulan tidak dengan beralasan Nabi SAW tidak pernah Shalat gerhana bulan, maka pendapat ini tertolak oleh Hadis berikut:
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ (4/ 186)Ų¹Ł† Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŗŁŁŠŲ±ŁŽŲ©ŁŽ ŲØŁ’Ł†ŁŽ Ų“ŁŲ¹Ł’ŲØŁŽŲ©ŁŽ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł†Ł’ŁƒŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ŲŖŁŽ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ…Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų§Ł†Ł’ŁƒŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ’ Ł„ŁŁ…ŁŽŁˆŁ’ŲŖŁ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ…ŁŽ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽ Ų¢ŁŠŁŽŲŖŁŽŲ§Ł†Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ³ŁŁŁŽŲ§Ł†Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁˆŁ’ŲŖŁ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ł„ŁŲ­ŁŽŁŠŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ…ŁŁˆŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ§ŲÆŁ’Ų¹ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁˆŁŽŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų­ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁ†Ł’Ų¬ŁŽŁ„ŁŁŠŁŽ
ā€œDari Al-Mughiroh Bin Syuā€™bah beliau berkata; Matahari mengalami gerhana di hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah SAW). Maka orang-orang berkata; Dia (matahari) mengalami gerhana karena kematian Ibrahim. Maka Rasulullah SAW bersabda; Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat di antara ayat-ayat Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihatnya, maka berdoalah, dan Shalatlah sampai terang (normal) kembaliā€ (H.R.Bukhari).

Hadis di atas jelas menyebut gerhana matahari dan bulan. Perintah untuk Shalat gerhana tidak dikhususkan untuk gerhana matahari. Karena itu sunnahnya Shalat gerhana berlaku untuk gerhana matahari sekaligus gerhana bulan. Diriwayatkan, Ibnu Abbas Shalat gerhana bulan di Bashroh mengimami penduduknya dan mengatakan bahwa beliau melihat Rasulullah SAW melakukannya.

Untuk gempa, gunung meletus, banjir, angin kencang dan tanda-tanda alam yang lain, maka tidak disyariatkan Shalat karena Nash yang ada hanya untuk gerhana. Tanda-tanda alam yang lain tidak bisa diqiyaskan karena tidak ada Qiyas dalam ibadah.
Sunnah Berjamaah
Shalat gerhana sunnah dilakukan secara berjamaah. Dalilnya adalah Hadis berikut: 
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ (4/ 163)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų²ŁŽŁˆŁ’Ų¬Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’ Ų®ŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł ŁŁŁŠ Ų­ŁŽŁŠŁŽŲ§Ų©Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŁŽŲ®ŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¬ŁŲÆŁ ŁŁŽŲµŁŽŁŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŁ‡Ł
ā€œDari Aisyah istri Nabi SAW bahwasanya beliau berkata; Matahari mengalami gerhana pada masa hidup Nabi SAW. Maka beliau keluar menuju masjid lalu membariskan orang-orang dibelakang beliau ā€œ (H.R.Bukhari)
Lafadz ā€œŁŁŽŲµŁŽŁŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŁ‡Łā€ (lalu membariskan orang-orang dibelakang beliau) menunjukkan Nabi SAW membariskan kaum Muslimin dibelakangnya untuk membuat Shof Jamaah. Karena itu Hadis ini menjadi Dalil kesunnahannya. Namun Shalat Munfarid (sendirian) juga sah. Dasarnya adalah perintah mutlak dari Nabi SAW yang memerintahkan Shalat gerhana pada Hadis sebelumnya, yaitu lafadz ā€œŁˆŁŽŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ā€ (Shalatlah kalian). Perintah ā€œShalatlah kalianā€ ini bersifat mutlak, bisa dilakukan berjamaah sebagaimana bisa dilakukan sendirian. Muslim yang melakukannya secara berjamaah berarti telah melaksanakan Hadis tersebut sebagaimana muslim yang melakukannya Munfarid juga telah melaksanakan Hadis tersebut.
Keikutsertaan Wanita dalam Shalat Gerhana
Wanita diizinkan ikut Shalat gerhana, karena Aisyah dan Asma ikut Shalat gerhana saat Rasulullah SAW menyelenggarakan Shalat gerhana.
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ (4/ 453)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲ³Ł’Ł…ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’ ŲÆŁŽŲ®ŁŽŁ„Ł’ŲŖŁ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ‡ŁŁŠŁŽ ŲŖŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁŠ Ł‚ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ…ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŒ ŁŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ŲŖŁ Ł…ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ£Ł’Ł†Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁŁŽŲ£ŁŽŲ“ŁŽŲ§Ų±ŁŽŲŖŁ’ ŲØŁŲ±ŁŽŲ£Ł’Ų³ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ų”Ł ŁŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ŲŖŁ Ų¢ŁŠŁŽŲ©ŁŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’ ŲØŁŲ±ŁŽŲ£Ł’Ų³ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ’ Ł†ŁŽŲ¹ŁŽŁ…Ł’
ā€œDari Asmaā€™ beliau berkata; Aku masuk menemui Aisyah sementara dia sedang Shalat sambil berdiri dan orang-orang juga berdiri. Maka aku bertanya ā€œOrang-orang kenapa?ā€ Maka Aisyah memberi isyarat dengan kepalanya ke arah langit (menunjukkan bahwa terjadi gerhana matahari). Maka aku bertanya; ayat?maka dia menjawab dengan isyarat kepalanya; yaā€ (H.R.Bukhari)
Waktu pelaksanaan
Awal waktu saat Shalat gerhana mulai diizinkan adalah ketika gerhana mulai terjadi. Pada saat itu Shalat gerhana sudah boleh dilakukan. Jika pelaksanaannya sebelum terjadi gerhana, lalu ditengah-tengah Shalat, baru gerhananya terjadi maka shalatnya tidak sah karena Shalat tersebut dilakukan sebelum masuk waktu. Hal ini sama dengan orang yang Shalat Dhuhur jam 10 pagi atau Shalat ashar jam 13.00. Akhir waktunya ditandai ketika matahari/bulan kembali normal. Dalam rentang waktu tersebut Shalat gerhana sah dilakukan. Seorang muslim bisa memilih di awal waktu, ditengahnya atau di akhir. Jika dia Shalat di akhir waktu, lalu ditengah Shalat gerhana sudah lenyap, maka Shalatnya tetap disempurnakan dan dihitung sah, karena dia telah mengawali Shalat pada waktunya. Dalil yang menunjukkan waktu pelaksanaan Shalat gerhana dimulai saat gerhana dan habis saat gerhana lenyap adalah Hadis sebelumnya yaitu:
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ (4/ 186)Ų¹Ł† Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŗŁŁŠŲ±ŁŽŲ©ŁŽ ŲØŁ’Ł†ŁŽ Ų“ŁŲ¹Ł’ŲØŁŽŲ©ŁŽ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł†Ł’ŁƒŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ŲŖŁŽ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ…Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų§Ł†Ł’ŁƒŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ’ Ł„ŁŁ…ŁŽŁˆŁ’ŲŖŁ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ…ŁŽ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽ Ų¢ŁŠŁŽŲŖŁŽŲ§Ł†Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ³ŁŁŁŽŲ§Ł†Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁˆŁ’ŲŖŁ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ł„ŁŲ­ŁŽŁŠŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ…ŁŁˆŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ§ŲÆŁ’Ų¹ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁˆŁŽŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų­ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁ†Ł’Ų¬ŁŽŁ„ŁŁŠŁŽ
ā€œDari Al-Mughiroh Bin Syuā€™bah beliau berkata; Matahari mengalami gerhana di hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah SAW). Maka orang-orang berkata; Dia (matahari) mengalami gerhana karena kematian Ibrahim. Maka Rasulullah SAW bersabda; Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat di antara ayat-ayat Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihatnya, maka berdoalah, dan Shalatlah sampai terang (normal) kembaliā€ (H.R.Bukhari)
Lafadz ā€œŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ…ŁŁˆŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§ā€ (Jika kalian melihatnya) menunjukkan awal waktu karena pada saat terjadi gerhana, baru Shalat disyariatkan, sementara lafadz ā€œŲ­ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁ†Ł’Ų¬ŁŽŁ„ŁŁŠŁŽā€( sampai terang (normal) kembali) menunjukkan akhir waktu karena diawali Harf ā€˜hattaā€ yang menunjukkan batas tujuan akhir.
Jika gerhana berbenturan dengan Shalat yang lain, misalnya Shalat Jumat, Shalat Ied, Shalat Istsqo dll, maka yang didahulukan adalah yang paling wajib, dan yang lebih kuat kesunnahannya.
Jika gerhana terjadi pada waktu yang dilarang untuk Shalat, misalnya terjadi sesudah Ashar, atau sesudah Shubuh, atau saat matahari tepat di atas kepala, maka Shalat gerhana tidak disyariatkan. Karena waktu-waktu yang dilarang dipakai untuk Shalat bersifat umum untuk semua Shalat termasuk Shalat gerhana.
Tempat Pelaksanaan
Disunnahkan Shalat gerhana dilakukan di Masjid karena Rasulullah SAW melakukannya di Masjid. Kesunnahan ini tidak membedakan apakah Shalat gerhananya dilakukan berjamaah ataukah Munfarid.
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ (4/ 163)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų²ŁŽŁˆŁ’Ų¬Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’ Ų®ŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł ŁŁŁŠ Ų­ŁŽŁŠŁŽŲ§Ų©Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŁŽŲ®ŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¬ŁŲÆŁ ŁŁŽŲµŁŽŁŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŁ‡Ł
ā€œDari Aisyah istri Nabi SAW bahwasanya beliau berkata; Matahari mengalami gerhana pada masa hidup Nabi SAW. Maka beliau keluar menuju masjid lalu membariskan orang-orang di belakang beliau ā€œ (H.R.Bukhari).

Jika dilakukan tidak di masjid misalnya di rumah, lapangan, halaman dll, maka tetap sah karena masjid bukan syarat keabsahannya.
Adzan dan Iqomat
Tidak disyariatkan Adzan dan Iqomat untuk mengawali Shalat gerhana tetapi cukup menyerukan Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©ŁŽ Ų¬ŁŽŲ§Ł…ŁŲ¹ŁŽŲ©ŁŒ Dasarnya adalah Hadis berikut:
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ ā€“ Ł…ŁƒŁ†Ų² (4/ 256ŲŒ ŲØŲŖŲ±Ł‚ŁŠŁ… Ų§Ł„Ų“Ų§Ł…Ł„Ų© Ų¢Ł„ŁŠŲ§)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲØŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŁˆ ā€“ Ų±Ų¶Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł†Ł‡Ł…Ų§ ā€“ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł„ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ā€“ ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… ā€“ Ł†ŁŁˆŲÆŁŁ‰ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©ŁŽ Ų¬ŁŽŲ§Ł…ŁŲ¹ŁŽŲ©ŁŒ
ā€œDari Abdullah bin ā€˜Amr beliau berkata; Tatkala matahari mengalami gerhana di masa Rasulullah SAW maka diumumkan ā€˜Assholata Jamiā€™ahā€ (H.R.Bukhari)
Jumlah Rokaat
Jumlah Rokaat Shalat gerhana adalah dua. Dasarnya akan difahami dari sejumlah Hadis yang akan disebutkan di bawah.
Tatacara Pelaksanaan
Untuk memudahkan dalam memahami, tatacara pelaksanaan Shalat gerhana akan dijelaskan dalam bentuk urutan sebagai berikut;
1. Niat. Cukup menyengaja dalam hati, tidak harus dilafalkan.
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah. Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih. Doa iftitah dibaca pelan
4. Membaca Taā€™awudz. Taā€™awudz juga dibaca dengan pelan
5. Membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras
6. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqoroh atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqoroh, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.
7. Rukuā€™. Rukuā€™ dilakukan dengan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
8. Iā€™tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmiā€™ (Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ) Dilafalkan
9. Membaca Al-Fatihah kedua. Selesai membaca Tasmiā€™ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali. Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada Shalat biasa setelah Iā€™tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah Iā€™tidal berdiri lagi untuk membaca.
10. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.
11. Rukuā€™. Rukuā€™ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
12. Iā€™tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmiā€™ (Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ) Dilafalkan
13. Sujud. Setelah Iā€™tidal dan membaca Tasmiā€™ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa
14. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rokaat yang kedua. Pada Rokaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rokaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek. Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu Iā€™tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu Iā€™tidal. Sebagaimana dalam Rokaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.
15. Sujud. Setelah Iā€™tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud. Sujud pada Rokaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rokaat pertama
16. Salam
Dalil dari urutan ini adalah Hadis berikut yang didukung dan diperjelas dengan Hadis-Hadis yang lainnya:
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ł…Ų³Ł„Ł… (4/ 443)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų²ŁŽŁˆŁ’Ų¬Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’ Ų®ŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł ŁŁŁŠ Ų­ŁŽŁŠŁŽŲ§Ų©Ł Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŁŽŲ®ŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¬ŁŲÆŁ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŁƒŁŽŲØŁ‘ŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲµŁŽŁŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŲ§Ł‚Ł’ŲŖŁŽŲ±ŁŽŲ£ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł‚ŁŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŲ©Ł‹ Ų·ŁŽŁˆŁŁŠŁ„ŁŽŲ©Ł‹ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁƒŁŽŲØŁ‘ŁŽŲ±ŁŽ ŁŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŽŲ¹ŁŽ Ų±ŁŁƒŁŁˆŲ¹Ł‹Ų§ Ų·ŁŽŁˆŁŁŠŁ„Ł‹Ų§ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų±ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽ Ų±ŁŽŲ£Ł’Ų³ŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł…ŁŽ ŁŁŽŲ§Ł‚Ł’ŲŖŁŽŲ±ŁŽŲ£ŁŽ Ł‚ŁŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŲ©Ł‹ Ų·ŁŽŁˆŁŁŠŁ„ŁŽŲ©Ł‹ Ł‡ŁŁŠŁŽ Ų£ŁŽŲÆŁ’Ł†ŁŽŁ‰ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŁˆŁ„ŁŽŁ‰ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁƒŁŽŲØŁ‘ŁŽŲ±ŁŽ ŁŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŽŲ¹ŁŽ Ų±ŁŁƒŁŁˆŲ¹Ł‹Ų§ Ų·ŁŽŁˆŁŁŠŁ„Ł‹Ų§ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų£ŁŽŲÆŁ’Ł†ŁŽŁ‰ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŁƒŁŁˆŲ¹Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁ„Ł Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŲ¬ŁŽŲÆŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ Ų£ŁŽŲØŁŁˆ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ł‡ŁŲ±Ł Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŲ¬ŁŽŲÆŁŽ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽ ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŲ®Ł’Ų±ŁŽŁ‰ Ł…ŁŲ«Ł’Ł„ŁŽ Ų°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ų­ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŁƒŁ’Ł…ŁŽŁ„ŁŽ Ų£ŁŽŲ±Ł’ŲØŁŽŲ¹ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁŽŲ¹ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±Ł’ŲØŁŽŲ¹ŁŽ Ų³ŁŽŲ¬ŁŽŲÆŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’Ų¬ŁŽŁ„ŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲµŁŽŲ±ŁŁŁŽ
ā€œDari Aisyah istri Nabi SAW beliau berkata; Matahari mengalami gerhana pada masa hidupnya Rasulullah SAW . Maka beliau keluar menuju masjid kemudian berdiri lalu bertakbir sementara orang-orang berbaris di belakang beliau. Kemudian Rasulullah SAW membaca (bacaan) lama. Lalu bertakbir, lalu Rukuk lama. Kemudian beliau mengangkat kepalanya lalu mengucapkan Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ. Lalu beliau berdiri kemudian membaca dengan panjang tetapi lebih pendek darpada bacaan yang pertama. Kemudian beliau bertakbir lalu Rukuk dengan lama tetapi lebih pendek daripada Rukuknya yang pertama. Kemudian berkata Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ kemudian bersujud. Kemudian beliau melakukan hal itu pada Rokaat yang lain (yang kedua) hingga beliau menggenapi empat Rukuk dan empat Sujud. Dan matahari telah menjadi terang (normal) sebelum beliau selesai. (H.R.Muslim)
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ (16/ 202)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲØŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŲØŁ‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų®ŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŁŽŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł…ŁŽ Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł‹Ų§ Ų·ŁŽŁˆŁŁŠŁ„Ł‹Ų§ Ł†ŁŽŲ­Ł’ŁˆŁ‹Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų³ŁŁˆŲ±ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁ‚ŁŽŲ±ŁŽŲ©Ł
Dari Abdullah Bin Abbas bahwasanya beliau berkata; Matahari mengalami gerhana pada masa Rasulullah SAW . Maka Rasulullah SAW Shalat bersama orang-orang, lalu beliau berdiri lama sekitar (membaca) surat Al-Baqorohā€ (H.R.Bukhari)

Tentang ketentuan Al-Fatihah dan surat dibaca dengan Jahr (keras) maka Dalilnya adalah Hadis berikut:
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ł…Ų³Ł„Ł… (4/ 445)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų¬ŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ ŁŁŁŠ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŲ³ŁŁˆŁŁ ŲØŁŁ‚ŁŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŲŖŁŁ‡Ł
ā€œDari Aisyah bahwasanya Nabi SAW mengeraskan bacaannya pada saat Shalat gerhanaā€ (H.R.Muslim)
Ų³Ł†Ł† Ų§Ł„Ł†Ų³Ų§Ų¦ŁŠ ā€“ Ł…ŁƒŁ†Ų² (5/ 423ŲŒ ŲØŲŖŲ±Ł‚ŁŠŁ… Ų§Ł„Ų“Ų§Ł…Ł„Ų© Ų¢Ł„ŁŠŲ§)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł -ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł…- Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŲ±Ł’ŲØŁŽŲ¹ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁŽŲ¹ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁŁŁ‰ Ų£ŁŽŲ±Ł’ŲØŁŽŲ¹Ł Ų³ŁŽŲ¬ŁŽŲÆŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ ŁŁŁŠŁ‡ŁŽŲ§ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŲ©Ł ŁƒŁŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽ Ų±ŁŽŲ£Ł’Ų³ŁŽŁ‡Ł Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ā« Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ā».
ā€œDari Aisyah dari Rasulullah SAW bahwasanya beliau Shalat empat kali Rukuk dalam empat kali Sujud dan membaca dengan keras bacaannya. Setiap beliau mengangkat kepalanya beliau mengucapkan Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ (H.R.An-Nasai)

Adapun riwayat yang mengesankan bahwa Rasulullah SAW tidak membaca dengan keras, misalnya riwayat berikut:
Ų³Ł†Ł† Ų£ŲØŁ‰ ŲÆŲ§ŁˆŲÆ (3/ 415)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’ ŁƒŁŲ³ŁŁŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŁŽŲ®ŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŁŽŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ ŲØŁŲ§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł…ŁŽ ŁŁŽŲ­ŁŽŲ²ŁŽŲ±Ł’ŲŖŁ Ł‚ŁŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŲ±ŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‚ŁŽŲ±ŁŽŲ£ŁŽ ŲØŁŲ³ŁŁˆŲ±ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁ‚ŁŽŲ±ŁŽŲ©Ł
ā€œDari Aisyah beliau berkata; Matahari mengalami gerhana di masa Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW keluar Shalat mengimami orang-orang, lalu beliau berdiri. Aku memperkirakan bacaan beliau, kukira beliau membaca surat Al-Baqoroh (H.R.Abu Dawud)
Ų³Ł†Ł† Ų§Ł„ŲŖŲ±Ł…Ų°Ł‰ (2/ 422)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų³ŁŽŁ…ŁŲ±ŁŽŲ©ŁŽ ŲØŁ’Ł†Ł Ų¬ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽŲØŁ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ ŲØŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŁŁŠ ŁƒŁŲ³ŁŁˆŁŁ Ł„ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ³Ł’Ł…ŁŽŲ¹Ł Ł„ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁˆŁ’ŲŖŁ‹Ų§
ā€œDari Samuroh bin Jundab beliau berkata; Rasulullah SAW mengimami kami dalam Shalat gerhana yang mana kami tidak mendengar suara beliau (H.R. At-Tirmidzi)

Maka maknanya adalah; Aisyah tidak mendengar bacaan Nabi SAW dengan jelas karena posisi beliau berada di bagian belakang. Demikian pula Samuroh, bisa difahami bahwa beliau berada di Shof bagian paling belakang sehingga tidak mendengar suara Nabi SAW. Namun Nabi SAW tetap membaca dengan keras meskipun akhirnya tidak semua Jamaah sanggup mendengar bacaan beliau.
Rukuk dalam Shalat Gerhana Bisa Ditambah
Dalam deskripsi tatacara yang dijelaskan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa tiap Rokaat dilakukan dua kali Rukuk. Jumlah ini bisa ditambah sehingga tiap Rokaat diizinkan melakukan Rukuk tiga kali atau empat kali. Ketentuan ini didasarkan pada Hadis berikut:
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ł…Ų³Ł„Ł… (4/ 448)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų³ŁŲŖŁ‘ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁŽŲ¹ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±Ł’ŲØŁŽŲ¹ŁŽ Ų³ŁŽŲ¬ŁŽŲÆŁŽŲ§ŲŖŁ
ā€œDari Aisyah bahwasanya Nabi SAW Shalat enam kali Rukuk dan empat kali Sujudā€ (H.R.Muslim)
Enam kali Rukuk dalam dua Rokaat bermakna tiap Rokaat dilakukan tiga kali Rukuk.
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ł…Ų³Ł„Ł… (4/ 459)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų§ŲØŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŲØŁ‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų­ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁƒŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł Ų«ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁŽŲ¹ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁŁŁŠ Ų£ŁŽŲ±Ł’ŲØŁŽŲ¹Ł Ų³ŁŽŲ¬ŁŽŲÆŁŽŲ§ŲŖŁ
ā€œDari Ibnu Abbas beliau berkata; Ketika matahari mengalami gerhana, Rasulullah SAW Shalat delapan kali Rukuk dalam empat kali Sujud (H.R.Muslim)

Delapan kali Rukuk dalam dua Rokaat bermakna tiap Rokaat dilakukan empat kali Rukuk.
Khutbah Shalat Kusuf
Disunnahkan setelah selesai Shalat Kusuf, Imam melakukan khutbah. Dasarnya adalah Hadis berikut:
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ (4/ 159)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’ ā€¦ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ł†Ł’ŲµŁŽŲ±ŁŽŁŁŽ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ Ų§Ł†Ł’Ų¬ŁŽŁ„ŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł ŁŁŽŲ®ŁŽŲ·ŁŽŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³ŁŽ ŁŁŽŲ­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ«Ł’Ł†ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ų³ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽ Ų¢ŁŠŁŽŲŖŁŽŲ§Ł†Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ®Ł’Ų³ŁŁŁŽŲ§Ł†Ł Ł„ŁŁ…ŁŽŁˆŁ’ŲŖŁ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ł„ŁŲ­ŁŽŁŠŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ ŁŁŽŲ§ŲÆŁ’Ų¹ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁˆŁŽŁƒŁŽŲØŁ‘ŁŲ±ŁŁˆŲ§ ŁˆŁŽŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲµŁŽŲÆŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŽŲ§ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŽŲ±Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲ²Ł’Ł†ŁŁŠŁŽ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŁˆŁ’ ŲŖŁŽŲ²Ł’Ł†ŁŁŠŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲŖŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŁˆŁ’ ŲŖŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…Ł Ł„ŁŽŲ¶ŁŽŲ­ŁŁƒŁ’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł‚ŁŽŁ„ŁŁŠŁ„Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁ„ŲØŁŽŁƒŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ…Ł’ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŲ±Ł‹Ų§
ā€œDari Aisyah bahwasanya beliau berkata:ā€¦. Kemudian beliau berpaling sementara matahari telah menjadi terang (normal). Maka beliau berkhutbah di hadapan orang-orang. Beliau memuji Allah dan menyanjungnya kemudian berkata; Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat di antara ayat-ayat Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang atau hidupnya. 

Jika kalian melihat hal itu, maka berdoalah kepada Allah, Shalatlah dan bershodaqohlah. Kemudian beliau bersabda; Wahai ummat Muhammad. Tidak ada seseorang yang lebih pencemburu daripada Allah ketika (melihat) hamba laki-lakinya berzina atau hamba perempuannya berzina. Wahai ummat muhammad, demi Allah seandainya kalian mengetahui apa yang kuketahui pastilah kalian sedikit tertawa dan banyak menangisā€ (H.R.Bukhari).

Khutbah yang dilakukan cukup satu kali, tidak perlu dua kali dengan mengqiyaskan pada khutbah Jumā€™at. Jumlah khutbah cukup sekali karena dhohir Hadis di atas memang hanya sekali. Lagipula, dalam urusan ibadah tidak boleh ada Qiyas.
Amalan Sunnah Saat Gerhana
Selain Shalat, amalan lain yang disyariatkan saat terjadi gerhana adalah berdoa, dzikir, istighfar, shodaqoh, membebaskan budak dan semua amal-amal Taqorrub lainnya. Dasarnya adalah riwayat berikut:
ŲµŲ­ŁŠŲ­ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ (4/ 184)Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲØŁŁŠ Ł…ŁŁˆŲ³ŁŽŁ‰ ā€¦ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų¦Ł‹Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ ŁŁŽŲ§ŁŁ’Ų²ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų°ŁŁƒŁ’Ų±ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲÆŁŲ¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŲŗŁ’ŁŁŽŲ§Ų±ŁŁ‡Ł
ā€œDari Abu Musa:ā€¦.Jika kalian melihat hal itu maka bersegeralah dengan gentar untuk mengingatnya, berdoa kepadanya dan meminta ampun kepadanyaā€ (H.R.Bukhari)
Ł…Ų³Ł†ŲÆ Ų£ŲØŁŠ Ų¹ŁˆŲ§Ł†Ų© (2/ 106)Ų¹Ł† Ų£Ų³Ł…Ų§Ų” Ł‚Ų§Ł„ŲŖ Ų„Ł† ŁƒŁ†Ų§ Ł„Ł†Ų¤Ł…Ų± ŲØŲ§Ł„Ų¹ŲŖŁ‚ Ų¹Ł†ŲÆ Ų§Ł„Ų®Ų³ŁˆŁ
ā€œDari Asmaā€™ beliau berkata; Kami diperintahkan membebaskan (budak) pada saat gerhanaā€ (H.R.Abu ā€˜Awanah). 

By : Muhammad Muafa

Comments

Popular Post

Puncak Watu Jengger Mojokerto, Mulai Dilirik Pendaki Gunung

Daftar ikon arah atau directional icons fontawesome

Kamu Akan Takjub, Wajah Artis Ini Sangat Mirip Dengan Artis Lain

Festival Perahu Baganduang 1438 H

Daftar spinner icons fontawesome

Strategi War GOWIPE TH 8 Agar Dapat Bintang Tiga