Lembar kosong, hanya lembar kosong yang masih
terpampang di depannya. Setelah sekian lama duduk sendirian, disini, di pojokan
Kafe Lagundi. Secangkir kopi hitam nampak di depannya, dingin, dan tak
tersentuh. Seperti halnya gadget di
sakunya yang terus bergetar sedari tadi, tanpa sempat dia angkat, apalagi dia
jawab. Terpampang di layarnya, sebuah nama, nama seorang wanita yang lambat
laun
Comments
Post a Comment