Rembulan tak bertepi, alam semesta kelabu, halilintar, badai, bumi bergetar. Saat-saat penuh damai yang begitu langka; dengan dahi bertumpu di lutut, lengan melingkari kepala, aku merenung, menyimak, ingin rasanya aku tak usah ada. Namun kehidupan itu nyata, mutiara bening, bintang yang berkelip, dan angin yang berputar. Aku buta. Mataku menatap dunia lain, kehidupan lain yang semakain hari
Rembulan tak bertepi, alam semesta kelabu, halilintar, badai, bumi bergetar. Saat-saat penuh damai yang begitu langka; dengan dahi bertumpu di lutut, lengan melingkari kepala, aku merenung, menyimak, ingin rasanya aku tak usah ada. Namun kehidupan itu nyata, mutiara bening, bintang yang berkelip, dan angin yang berputar. Aku buta. Mataku menatap dunia lain, kehidupan lain yang semakain hari
Comments
Post a Comment