Menuliskan, hanya itu yang bisa dilakukan kedua
tangannya, tatkala mulutnya terkunci rapat, pendapatnya dibungkam dengan
moncong senapan. Kepekaan logikanya ternyata dianggap begitu berbahaya oleh para
penguasa. Dilepasnya di tengah masyarakat buta, yang tak lagi peduli akan
sekitarnya, kecuali soal harta dan kuasa. Bagaikan domba yang keluar dari mulut
Buaya, lalu diburu oleh Segerombol
Comments
Post a Comment