Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2017

Jembatan Simandolak

Jembatan Simandolak. Saiful (34), salah seorang warga domisili Tanjung Simandolak, Kecamatan Benai mengaku kesulitan menjangkau ibu kota Kecamatan Benai apabila malam sudah menjelang, karena perjalanannya terhalang Sungai Kuantan. Kendati ada jembatan penyeberangan Sungai Kuantan di Kecamatan Benai, namun jarak rumah Saiful dengan jembatan tersebut ditempuh dengan waktu perjalanan hampir 30 menit. Selama ini, pria satu anak ini menjangkau ibukota kecamatan dengan menggunakan jasa alat transportasi air di Sungai Kuantan, yakni kompang. ‘’Kalau lewat kompang mau ke ibu kota kecamatan tak sampai 15 menit. Tapi kalau lewat jembatan penyeberangan ke Benai, lebih 30 menit. Jadi, jauh,’’ ujar Saiful, Rabu (5/4). Senada dengan itu, salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Benai, Beni Miprasadi menyampaikan, sudah selayaknya Kecamatan Benai memiliki jembatan permanen penyeberangan Sungai Kuantan di wilayah Simandolak atau Pulau Ingu. ‘’Jembatan yang ada sekarang itu dibangun pakai dana

Festival Perahu Baganduang 1438 H

Festival Perahu Baganduang 1438 H. Selain dikenal dengan lemang bambunya sehingga mendapat julukan kota lomang, Lubuk Jambi juga memiliki wisata budaya perahu baganduang atau dalam bahasa Indonesianya “perahu bergandeng”. Perahu baganduang adalah beberapa perahu yang digandeng menjadi satu. Awalnya, tradisi unik yang dibuat oleh masyarakat Lubuk Jambi ini dikenal dengan tradisi “manjopuik limau” atau menjemput jeruk. Manjopuik limau adalah menjemput perempuan yang akan dilamar seorang pria dengan membawa air perasan jeruk yang kemudian air itu dimandikan di tepian sungai setelah pulang dari rumah perempuan. Transportasi yang digunakan untuk ke rumah perempuan tersebut adalah perahu hias yang berlayar ke hulu kuantan sehingga semakin lama perahu hias itu menjadi festival perahu baganduang. Perahu baganduang merupakan gabungan dari dua hingga tiga buah sampan panjang yang kemudian dihias semenarik dan secantik mungkin. Salah satu perahu yang biasa disandingkan dengan perahu bagan

EXPLORE KUANSING

EXPLORE KUANSING

Alangkah Lucunya

Lembar kosong, hanya lembar kosong yang masih terpampang di depannya. Setelah sekian lama duduk sendirian, disini, di pojokan Kafe Lagundi. Secangkir kopi hitam nampak di depannya, dingin, dan tak tersentuh. Seperti halnya gadget di sakunya yang terus bergetar sedari tadi, tanpa sempat dia angkat, apalagi dia jawab. Terpampang di layarnya, sebuah nama, nama seorang wanita yang lambat laun

Cerita Sedih di Hari Minggu

Saya masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, perihal sorak surai yang mendadak muram, perihal pengulangan yang terjadi untuk ketiga kali, entah apa yang terjadi, saya selalu menjadi orang terakhir yang terdiam tak percaya, dengan segala yang terjadi. Untuk ketiga kalinya, saya kembali menerima medali perak, entah mengapa saya merasa aneh. Aneh yang membingungkan. Bingung perihal